Berdasarkan hasil observasi, Desa Putra Buyut mengalami masalah infrastruktur, terutama pada saluran drainase yang masih menggunakan material tanah di beberapa titik, sehingga tidak mampu menampung debit air hujan secara optimal. Tim PkM IItera yang terdiri dari dosen dan mahasiswa melakukan analisis hidrologi dan hidraulika untuk mengetahui apakah saluran drainase yang ada mampu menampung limpasan air atau memerlukan desain ulang.
Ketua tim PkM, M. Gilang Indra Mardika, S.T., M.T., menjelaskan bahwa saluran yang masih menggunakan material tanah rentan terhadap kerusakan akibat gerusan air. Oleh karena itu, diperlukan redesain menggunakan material yang lebih kuat seperti beton atau batu belah, yang dapat menangani debit air yang tinggi dan mengurangi risiko kerusakan infrastruktur.
Selain memberikan penjelasan teknis mengenai sistem drainase, tim juga menyusun estimasi biaya konstruksi yang diperlukan untuk pembangunan saluran drainase baru
Kegiatan ini melibatkan dosen-dosen lainnya, seperti Indri Rahmandhani Fitriani, S.T., M.Eng., dan Michael, S.T., M.Sc., serta mahasiswa dari Teknik Sipil Itera. Selain memberikan penjelasan teknis mengenai sistem drainase, tim juga menyusun estimasi biaya konstruksi yang diperlukan untuk pembangunan saluran drainase baru, agar masyarakat memiliki gambaran jelas tentang anggaran dan dimensi saluran yang sesuai dengan kebutuhan.
Sekretaris Desa Putra Buyut, Yuyun, menyambut baik sosialisasi ini dan menyampaikan apresiasi atas pengetahuan yang diberikan kepada masyarakat mengenai pentingnya sistem drainase yang memadai. “Sosialisasi ini menambah wawasan kami terkait perencanaan saluran drainase dan estimasi anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Desa Putra Buyut dapat mengatasi masalah infrastruktur secara lebih efektif, sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya operasional dan pemeliharaan sistem drainase. (Rilis/Humas)