ITERA NEWS – Sejumlah dosen dan mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di SMA Negeri 1 Kedondong, Jumat, 7 November 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kepedulian guru dan siswa terhadap dampak lingkungan akibat pertambangan ilegal, sekaligus memberikan pemahaman mengenai bahaya penggunaan bahan kimia beracun dalam aktivitas pertambangan emas.

Ketua Pelaksana PKM, La Ode Arham, S.Pd., M.T., menjelaskan bahwa SMA Negeri 1 Kedondong dipilih karena wilayah Kecamatan Kedondong memiliki potensi mineral emas yang cukup besar. Selain itu, beberapa pemberitaan daring juga mengungkap dugaan pencemaran air sungai di wilayah tersebut yang berkaitan dengan aktivitas pertambangan.

PKM ini mencakup pelatihan pengukuran kadar sianida terlarut serta metode detoksifikasi sianida. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendeteksi potensi cemaran di perairan dan memahami langkah penanganannya.

Dalam praktik pertambangan emas, merkuri dan sianida kerap digunakan sebagai bahan pemisah mineral. Kedua zat tersebut sangat beracun dan memerlukan penanganan khusus agar tidak membahayakan lingkungan. Karena itu, kegiatan PKM ini mencakup pelatihan pengukuran kadar sianida terlarut serta metode detoksifikasi sianida. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendeteksi potensi cemaran di perairan dan memahami langkah penanganannya.

Kegiatan yang berlangsung di Laboratorium Fisika SMA Negeri 1 Kedondong ini diikuti dengan antusias oleh guru dan siswa. Sejumlah siswa yang aktif bertanya juga mendapatkan apresiasi berupa gantungan kunci berlogo Program Studi Teknik Pertambangan Itera. Program PKM ini didanai melalui hibah Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Penjaminan Mutu (LPPM) Itera. (Rilis/Humas)