ITERA NEWS – Dosen Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Sumatera (Itera) memberikan pelatihan kepada masyarakat Tiyuh Gunung Katun Tanjungan, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat, mengenai inovasi pengolahan singkong dan ikan wader menjadi produk pangan bernilai tambah, Jumat, 4 Oktober 2025.
Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan keterampilan baru dalam pengolahan bahan pangan lokal sekaligus menggali potensi daerah untuk meningkatkan nilai ekonomi komoditas pertanian dan perikanan. Melalui sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat yang menghasilkan inovasi berbasis bahan baku lokal diharapkan dapat mendorong perekonomian daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber dari FTI Itera, yakni dosen Program Studi Teknologi Pangan, Amalia Wahyuningtyas, S.Si., M.Sc., serta dua dosen Program Studi Teknologi Pertanian, Dr. Untung Trimo Laksono, S.Pi., M.Si., dan Dr. Dyah Ayu Larasati, S.T.P., M.Si. Ketiganya memberikan materi serta praktik langsung mengenai pembuatan mie mocaf dari singkong dan berbagai olahan ikan wader, seperti wader crispy, kerupuk wader, fish chips, dan klanting wader.
“Mie mocaf dan produk olahan ikan wader memiliki potensi ekonomi yang besar. Dengan inovasi dan kemasan menarik, produk ini bisa menjadi usaha menjanjikan bagi masyarakat.”
Menurut Dr. Untung Trimo Laksono, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan masyarakat, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang dapat dikembangkan secara mandiri. “Mie mocaf dan produk olahan ikan wader memiliki potensi ekonomi yang besar. Dengan inovasi dan kemasan menarik, produk ini bisa menjadi usaha menjanjikan bagi masyarakat,” ujarnya.
Antusiasme peserta, terutama para ibu anggota TP-PKK, tampak tinggi. Mereka aktif mengikuti setiap tahapan pelatihan dan berharap keterampilan baru ini dapat dikembangkan menjadi produk unggulan tiyuh yang bernilai jual.
Kepala Tiyuh Gunung Katun Tanjungan, Laily, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai pelatihan ini menjadi langkah penting dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam mengoptimalkan potensi pangan lokal. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat serta mengangkat komoditas unggulan tiyuh kami,” ujar Laily. (Rilis/Humas)