Mahasiswa Itera Kembangkan Inovasi IoT pada Budidaya Jamur Tiram hingga Smart Village di Karang Anyar

Mahasiswa Itera Kembangkan Inovasi IoT pada Budidaya Jamur Tiram hingga Smart Village di Karang Anyar

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengembangkan berbagai inovasi teknologi berbasis Internet of Things (IoT) dalam program KKN Rekognisi di Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. Program yang berlangsung 19 Agustus–7 November 2025 ini berfokus pada penguatan teknologi pertanian, energi, dan digitalisasi layanan desa menuju konsep Smart Village.

Sebanyak 15 mahasiswa dari Program Studi Teknik Elektro, Teknik Sistem Energi, dan Teknik Biomedis terlibat dalam kegiatan, dengan bimbingan delapan dosen lintas prodi. Ketua pelaksana program, Purwono Prasetyawan, S.T., M.T., menyampaikan bahwa KKN Rekognisi ini dirancang untuk menghadirkan solusi teknologi terapan yang langsung menjawab kebutuhan masyarakat.

Salah satu inovasi utama adalah penerapan IoT pada budidaya jamur tiram. Mahasiswa memasang dua sistem pengkabutan otomatis berbasis suhu–IoT dan timer di kumbung milik petani Pak Tigo dan Pak Budi. Teknologi ini mampu menjaga kelembapan kumbung secara otomatis saat cuaca panas, sehingga kualitas dan stabilitas produksi jamur meningkat. Petani juga dibekali pelatihan pemeliharaan agar teknologi dapat digunakan secara mandiri.

Teknologi ini mampu menjaga kelembapan kumbung secara otomatis saat cuaca panas, sehingga kualitas dan stabilitas produksi jamur meningkat. Petani juga dibekali pelatihan pemeliharaan agar teknologi dapat digunakan secara mandiri.

Selain itu, mahasiswa melakukan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kumbung Pak Tugiyanto, meliputi pembersihan panel, penggantian baterai, pengecekan kelistrikan, hingga pemasangan CCTV berbasis IoT. Langkah ini memastikan sistem energi terbarukan berfungsi optimal sekaligus meningkatkan keamanan lokasi produksi.

Infrastruktur desa turut diperkuat melalui pemasangan lima lampu sorot untuk mendukung aktivitas malam warga, salah satunya menggunakan panel surya berfitur mode otomatis. Tim juga mengoptimalkan website desa dengan penambahan profil dusun, data potensi lokal, galeri kegiatan, serta perbaikan CMS agar lebih mudah dioperasikan perangkat desa.

Program ditutup dengan pelatihan penggunaan teknologi desa, mencakup pengelolaan IoT, pemeliharaan PLTS, operasional CCTV, hingga optimalisasi website. Kepala Desa Karang Anyar, Sumanto, menyampaikan apresiasi dan harapan agar kerja sama dapat berlanjut pada tahun berikutnya.

Menurut Purwono Prasetyawan, KKN ini menjadi bentuk nyata penerapan keilmuan mahasiswa sekaligus mendorong transformasi digital desa. “Kontribusi mahasiswa membantu meningkatkan produktivitas petani jamur, memperkuat infrastruktur energi, dan mendorong digitalisasi layanan menuju Smart Village Karang Anyar,” ujarnya. (Rilis/Humas)