Teknik Pertambangan Itera Edukasi Warga Sidomekar tentang Bahaya Merkuri di Lahan Bekas Tambang

Teknik Pertambangan Itera Edukasi Warga Sidomekar tentang Bahaya Merkuri di Lahan Bekas Tambang

Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Tim dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Pertambangan Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Balai Desa Sidomekar, Kabupaten Lampung Selatan, beberapa waktu lalu. Kegiatan bertema “Tambang Bijak, Lingkungan Sehat, Masyarakat Kuat” ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya merkuri pada lahan bekas tambang emas rakyat serta mendorong praktik pertambangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Sosialisasi yang dihadiri warga dan perangkat desa berlangsung interaktif. Warga tampak antusias mengikuti paparan dan diskusi yang dipandu oleh tim pelaksana PKM yang diketuai M. Akbari Danasla, S.Si., M.T., bersama dosen Teknik Pertambangan La Ode Arham, S.Pd., M.T., serta mahasiswa Muhamad Rizky Saputra, Anjas Jevi Surya, Yohanna Tresna, dan Mesra Fazila.

Dalam kegiatan tersebut, tim memaparkan hasil penelitian mengenai sebaran merkuri (Hg) pada lahan bekas tambang di wilayah Sidomekar. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan beberapa titik sampel tanah mengandung kadar merkuri yang melebihi ambang batas aman bagi lingkungan, terutama di area bekas pengolahan emas. Temuan ini menunjukkan potensi bahaya terhadap kesuburan tanah, kualitas air, serta kesehatan masyarakat sekitar.

Berdasarkan hasil analisis, ditemukan beberapa titik sampel tanah mengandung kadar merkuri yang melebihi ambang batas aman bagi lingkungan, terutama di area bekas pengolahan emas. Temuan ini menunjukkan potensi bahaya terhadap kesuburan tanah, kualitas air, serta kesehatan masyarakat sekitar.

Selain pemaparan ilmiah, tim juga memberikan edukasi tentang dampak sosial pertambangan emas rakyat, seperti ketergantungan ekonomi terhadap tambang, penurunan kesehatan, serta berkurangnya lahan pertanian produktif. Melalui diskusi, tim mendorong warga untuk mulai mengembangkan alternatif ekonomi berkelanjutan, seperti sektor pertanian dan usaha lokal non-tambang.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun kesadaran bersama bahwa pertambangan rakyat perlu dilakukan secara bijak agar tidak merugikan lingkungan maupun generasi mendatang,” ujar M. Akbari Danasla. Ia menambahkan, hasil penelitian ini akan menjadi dasar bagi Itera untuk mengembangkan model pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan di wilayah tambang rakyat melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat.

Kepala Desa Sidomekar menyampaikan apresiasi kepada tim dosen dan mahasiswa Itera atas inisiatif tersebut. “Sosialisasi ini membuka wawasan kami tentang bahaya merkuri dan pentingnya menjaga lingkungan. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kontribusi Itera dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang berdampak langsung bagi masyarakat dan lingkungan, sekaligus mendukung pengembangan praktik pertambangan berkelanjutan di Lampung Selatan. (Rilis/Humas)