ITERA NEWS – Gagasan inovatif mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) Fadilla Aulia Putri tentang edukasi kesehatan remaja dan penurunan angka stunting berhasil mengantarkannya meraih Juara 2 Putri Duta Generasi Berencana (Genre) Indonesia 2025. Fadilla, yang tergabung dalam PIK R Sejahtera Itera dan mewakili Provinsi Lampung, mengusung program bertajuk “Lampung Sai Batin” yang menekankan pentingnya komunikasi, informasi, dan edukasi berbasis komunitas bagi remaja.
Melalui program tersebut, Fadilla menginisiasi gerakan minum tablet tambah darah bersama, menciptakan inovasi pangan sehat Superkelor Snack Cracker, serta menjalankan program pemberian makanan tambahan bergizi bagi balita dan remaja. Dedikasi dan terobosannya itu mengantarkan Fadilla meraih posisi kedua dalam ajang Duta dan Jambore Kreativitas Generasi Berencana Nasional (Adujaknas Genre) 2025.
Ajang nasional yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tersebut berlangsung meriah di Kawasan Tugu Sirih Tepi Laut, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, pada 23 Oktober 2025. Tahun ini, kegiatan tersebut mengusung tema “Peran Remaja dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045.”
Melalui program tersebut, Fadilla menginisiasi gerakan minum tablet tambah darah bersama, menciptakan inovasi pangan sehat Superkelor Snack Cracker, serta menjalankan program pemberian makanan tambahan bergizi bagi balita dan remaja.
Acara dihadiri oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, serta perwakilan peserta dari 36 provinsi di seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, Gubernur Ansar Ahmad mengapresiasi pelaksanaan acara nasional tersebut di Kepulauan Riau dan menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan sumber daya manusia unggul.
“Adujaknas Genre menjadi jembatan bagi anak muda untuk berkreasi, berdaya, dan berkontribusi nyata bagi pembangunan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Gubernur Ansar Ahmad.
Sementara itu, Menteri Wihaji berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan di daerah masing-masing. “Harapan saya, 70 peserta dari 36 provinsi ketika kembali ke daerahnya dapat menjadi penggerak perubahan dengan membawa tiga pesan utama: jangan menikah dini, jangan seks pranikah, dan jauhi narkoba,” tegasnya.
Malam puncak Adujaknas Genre 2025 dibuka dengan tarian Makyong dan Sekapur Sirih yang menampilkan kekayaan budaya Melayu. Acara tersebut menjadi simbol semangat generasi muda dalam menyalakan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa. (Rilis/Humas)

