ITERA NEWS – Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar Rapat Tinjauan Manajemen Penerimaan Mahasiswa Baru di Aula Gedung Kuliah Umum 1 Itera, Kamis, 23 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi forum evaluasi terhadap pelaksanaan sistem penerimaan mahasiswa baru tahun sebelumnya, sekaligus langkah strategis dalam merumuskan kebijakan penerimaan mahasiswa baru tahun 2026.
Hadir sebagai narasumber, Kepala Subdirektorat Penerimaan Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Aulia Nur Mustaqiman, S.T.P., M.Sc., Ph.D., yang membagikan praktik baik penerimaan mahasiswa baru di UB. Kegiatan tersebut diikuti oleh para dekan dan koordinator program studi di lingkungan Itera.
Rektor Itera yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya rapat tinjauan manajemen sebagai upaya menjaga keberlanjutan generasi Itera serta meningkatkan mutu pendidikan. Terlebih, Itera baru saja memperoleh akreditasi “Baik Sekali” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), meningkat dari akreditasi sebelumnya.
“Tidak menutup kemungkinan pada akreditasi selanjutnya Itera meraih predikat Unggul. Kuncinya adalah peningkatan jumlah program studi unggul yang secara tidak langsung dapat menarik minat calon mahasiswa baru,” ujar Prof. Khairurrijal.
Universitas Brawijaya sangat aktif melakukan branding melalui media sosial dan situs web setiap program studi. Bahkan, tim branding ini dipantau langsung oleh Rektor UB secara berkala
Prof. Khairurrijal juga mendorong Tim PMB Itera untuk terus memperkuat sistem penerimaan mahasiswa baru dengan belajar dari praktik terbaik di Universitas Brawijaya.
Dalam sesi pemaparan, Aulia Nur Mustaqiman menjelaskan sistem penerimaan mahasiswa baru di UB yang telah sepenuhnya beralih ke sistem digital. Ia memaparkan tata kelola dan mekanisme setiap jalur penerimaan, mulai dari jalur mandiri, prestasi, hingga reguler seperti SNBP dan SNBT. “Seluruh jalur penerimaan di UB telah terdigitalisasi untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, sehingga masyarakat dapat memantau prosesnya secara terbuka,” jelas Aulia.
Ia juga menekankan pentingnya peran media sosial dalam mendukung promosi dan branding perguruan tinggi. “Universitas Brawijaya sangat aktif melakukan branding melalui media sosial dan situs web setiap program studi. Bahkan, tim branding ini dipantau langsung oleh Rektor UB secara berkala,” tambahnya.
Pendaftar Meningkat
Sementara itu, Kepala Pusat PMB Itera Dr. Abdul Rajak, M.Si., menyampaikan sejumlah capaian PMB Itera tahun 2025, antara lain peningkatan jumlah pendaftar serta tingkat daftar ulang mahasiswa baru yang mencapai 94,1 persen dari total daya tampung. Ia juga mencatat persebaran asal mahasiswa Itera yang semakin luas, tidak hanya dari wilayah Sumatera, tetapi juga mencakup Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Selain itu, kegiatan promosi PMB Itera sepanjang tahun 2025 tercatat mencapai 33 kegiatan dan menjangkau lebih dari 4.000 siswa di berbagai daerah seperti Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Banten. Namun demikian, Dr. Abdul Rajak juga mengungkapkan masih terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi, di antaranya keterbatasan anggaran promosi, infrastruktur teknologi informasi, serta sumber daya manusia.
Menutup pemaparannya, Dr. Abdul Rajak menegaskan perlunya evaluasi terhadap mekanisme penentuan UKT, perbaikan sistem verifikasi daring, serta peningkatan efektivitas promosi dan seleksi mandiri guna menghadapi pelaksanaan PMB Itera tahun 2026.
Tim Liputan
Penulis: Andre Ramadhani (Teknik Material)
Fotografer: Arfan Ismail dan Dzaky Ardi Nugroho