Perkuat Komitmen Kampus Aman, Satgas PPKPT Itera Gelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan

Perkuat Komitmen Kampus Aman, Satgas PPKPT Itera Gelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT) Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar Sosialisasi dan Sharing Session Pencegahan serta Penanganan Kekerasan di Kampus, sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024, Jumat, 22 Agustus 2025. Kegiatan ini diikuti dosen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), serta tenaga kependidikan, dengan tujuan memperkuat komitmen mewujudkan lingkungan kampus yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan.

Dalam sambutannya, Ketua Senat Itera sekaligus penanggung jawab Satgas PPKPT, Dr. Sunarsih, M.A., menegaskan bahwa dosen muda harus mampu mendengarkan, menghubungkan, serta mendampingi mahasiswa dalam menghadapi kasus kekerasan. “Satgas PPKPT bukan tempat balas dendam, melainkan aparat moral kampus yang bekerja sesuai aturan, layaknya polisi, pembela, dan hakim dalam konteks tridarma,” ujar Dr. Sunarsih.

“Satgas PPKPT bukan tempat balas dendam, melainkan aparat moral kampus yang bekerja sesuai aturan, layaknya polisi, pembela, dan hakim dalam konteks tridarma,”

Ia juga menambahkan, Itera mendukung penguatan peran Satgas PPKPT melalui kerja sama dengan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Lampung, mengingat Itera belum memiliki fakultas psikologi.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Itera, Ir. Arif Rohman, S.T., M.T., menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian penting dari pembinaan dosen CPNS di lingkungan Itera.
“Kampus harus menjadi tempat yang aman bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Komitmen ini bukan sekadar administratif, melainkan komitmen moral untuk menciptakan lingkungan bebas kekerasan,” tegasnya.

Kejelasan Laporan

Kegiatan diisi oleh tiga pemateri. Ketua Satgas PPKPT Itera, Dr. Winati Nurhayu, S.Si., menekankan pentingnya kejelasan laporan kasus. Ia menegaskan, satgas tidak menerima laporan anonim untuk mencegah fitnah, serta menolak mediasi langsung antara korban dan pelaku. Pemateri kedua, Martin Muljana, S.T., M.Ars.L., memaparkan peran dosen pembimbing dalam mengidentifikasi, memverifikasi, dan menghubungkan informasi awal dengan satgas secara netral. Adapun pemateri ketiga, dosen Prodi Teknik Biomedis Itera, Rudi Setiawan, S.T., M.T., berbagi pengalaman terkait strategi pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan kampus.

Diskusi interaktif turut mewarnai kegiatan ini, di mana sejumlah dosen membahas berbagai kasus, mulai dari penanganan mahasiswa dengan masalah keluarga hingga mahasiswa yang menghindari pertemuan dengan dosen saat perwalian. Pihak satgas menegaskan, ranah keluarga bukan kewenangan mereka, sehingga perlu koordinasi dengan Dinas PPPA. Sementara itu, pendekatan emosional serta asesmen mahasiswa dinilai penting untuk memahami kebutuhan individu secara lebih komprehensif.

Tim Liputan
Penulis: Fauzi (PWK)
Fotografer: Tony (Teknik Telekomunikasi)