ITERA NEWS — Institut Teknologi Sumatera (Itera) kembali menjalin kolaborasi internasional melalui program student mobility dengan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM). Pada semester 2024/2025 ini, sembilan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Industri Itera mengikuti program pertukaran mahasiswa dan menjalani perkuliahan selama satu semester di dua fakultas berbeda di UTeM, Malaysia.
Sebanyak enam mahasiswa dari Program Studi Teknik Elektro Itera mengikuti perkuliahan di Fakulti Teknologi dan Kejuruteraan Elektrik (FTKE), sementara tiga mahasiswa dari Program Studi Teknik Mesin mengikuti perkuliahan di Fakulti Teknologi dan Kejuruteraan Mekanikal (FTKM).Kesembilan mahasiswa Itera yang mengikuti program ini yaitu Jery Aluansius Sihombing, Muhammad Rayhan Israr, M. Naufal Febrio, Andrianus Josua Valentino, Yusuf Faisal, Gabriel Caubatji Chatay, Dion Darmawan, Sulistio Raihan, dan Yahya Muhaimin.
Berdasarkan kalender akademik UTeM tahun 2024/2025, kegiatan perkuliahan berlangsung sejak pertengahan Maret dan dijadwalkan selesai pada Juli–Agustus 2025. Selain mengikuti kegiatan akademik, mahasiswa juga terlibat dalam kegiatan praktikum, pengenalan budaya Malaysia bersama mahasiswa internasional, serta sejumlah aktivitas internal dan eksternal kampus.
Program pertukaran ini merupakan bagian dari kerja sama berkelanjutan antara Itera dan UTeM. Sebelumnya, pada semester ganjil 2023/2024, UTeM mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di Itera. Sebaliknya, pada semester genap 2023/2024, Itera mengirimkan mahasiswa ke UTeM. Pada tahun ini, kerja sama kembali diperkuat dengan pertukaran mahasiswa di dua semester akademik.
Melalui program ini, seluruh mata kuliah yang diambil mahasiswa akan direkognisi sebagai bagian dari capaian akademik di Itera. Mahasiswa juga tinggal di kolej kediaman (asrama) UTeM, berbaur dengan mahasiswa lokal dan mahasiswa dari kampus mitra lain di Indonesia. “Saya bersyukur bisa ikut serta dalam program ini. Kami tidak hanya mendapatkan suasana baru dalam belajar, tetapi juga bisa bertemu dengan teman-teman dari berbagai negara dan budaya,” ujar Jery Aluansius Sihombing, mahasiswa Teknik Elektro Itera.
Para mahasiswa Itera juga mengikuti kegiatan di luar kelas seperti volunteering, bermain kayak, menghadiri acara kampus, serta menjelajahi tempat wisata di Melaka dan kota lainnya di Malaysia.
Mahasiswa lainnya, Yusuf Faisal, mengungkapkan adanya perbedaan sistem perkuliahan. “Di UTeM, satu mata kuliah 3 SKS memiliki dua sesi per minggu, yaitu perkuliahan dan tutorial, sehingga membuat jadwal perkuliahan lebih padat dibanding di Itera,” ungkapnya.
Sementara itu, Yahya Muhaimin dari Program Studi Teknik Mesin menyoroti perbedaan kecil antara kehidupan di Indonesia dan Malaysia. “Tidak banyak perbedaan, karena kita berasal dari rumpun yang sama. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah Bahasa Melayu dan Inggris, dan makanan di sini cenderung bersantan dan berminyak seperti di Indonesia,” ujarnya.
Para mahasiswa Itera juga mengikuti kegiatan di luar kelas seperti volunteering, bermain kayak, menghadiri acara kampus, serta menjelajahi tempat wisata di Melaka dan kota lainnya di Malaysia. “Program ini memberi kami semangat baru, seperti kembali menjadi mahasiswa baru. Meskipun penuh tantangan, pengalaman ini sangat berharga dan memberikan ruang untuk pengembangan diri serta relasi internasional,” ujar mereka dalam pernyataan bersama.
Mahasiswa berharap agar program pertukaran mahasiswa Itera–UTeM ini terus berlanjut dan memberikan manfaat luas bagi generasi mahasiswa berikutnya.
Penulis:
Jery Aluansius Sihombing (Teknik Elektro Itera)