Mahasiswa DKV Itera Angkat Legenda Lampung Si Pahit Lidah dalam Film Animasi

Mahasiswa DKV Itera Angkat Legenda Lampung Si Pahit Lidah dalam Film Animasi

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengangkat cerita rakyat legendaris Lampung, Si Pahit Lidah, ke dalam karya film animasi 3D. Film pendek tersebut resmi ditayangkan perdana melalui gala premiere yang digelar di Wiseman Cafe, Bandar Lampung, Kamis, 5 Juni 2025.

Karya animasi berjudul Si Pahit Lidah ini disutradarai oleh Abbood Fayyadz, mahasiswa DKV ITERA angkatan 2021. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi mahasiswa DKV Itera dengan bimbingan dosen serta dukungan mahasiswa lintas institusi, seperti Universitas Lampung (Unila) dan Politeknik Negeri Lampung (Polinela).

Film Si Pahit Lidah mengisahkan seorang raja yang memiliki kemampuan mengutuk lewat ucapannya, membuat siapa pun yang berbicara dengannya merasakan lidah mereka terbakar. Cerita kemudian berlanjut dengan hadirnya seorang pengelana bijak yang mampu berbicara tanpa rasa sakit, menyampaikan pesan moral bahwa kata-kata yang menyakitkan berasal dari hati yang penuh kebencian. Kisah tersebut dikemas dengan elemen pertarungan agar lebih menarik bagi penonton muda, tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur dari cerita asli.

Awalnya hanya sedikit mahasiswa yang memiliki kemampuan animasi 3D. Namun, saya berusaha membina mereka satu per satu, hingga akhirnya kami bisa menyelesaikan karya ini bersama

Dalam proses produksinya, keterbatasan sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri. “Awalnya hanya sedikit mahasiswa yang memiliki kemampuan animasi 3D. Namun, saya berusaha membina mereka satu per satu, hingga akhirnya kami bisa menyelesaikan karya ini bersama,” ujar Abbood.

Film ini juga melibatkan mahasiswa Unila sebagai tim pemasaran, serta seorang duta dari Polinela yang turut berperan sebagai pengisi suara. Dukungan dari para dosen turut menjaga kualitas produksi agar tetap optimal.

Abbood berharap Si Pahit Lidah dapat menjadi pemicu semangat berkarya di bidang animasi lokal, khususnya di kalangan mahasiswa. “Harapannya, film ini menjadi standar baru dalam berkarya dan membuka peluang lebih luas di industri kreatif tanah air,” ujarnya.

Melalui karya ini, mahasiswa DKV Itera membuktikan bahwa semangat kolaborasi dan kecintaan terhadap budaya lokal mampu menghasilkan karya visual yang tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga menyampaikan pesan yang mendalam.

Penulis: Bestri Ladelvia Rumahorbo (Teknik Sipil)