ITERA NEWS – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap 5 Juni, sivitas akademika Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar aksi bersih-bersih sampah plastik di lingkungan kampus, Kamis, 5 Juni 2025. Kegiatan ini melibatkan dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa, dan dipusatkan di halaman Gedung A dan B serta di sekitar Embung A yang kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga.
Peringatan tahun ini mengusung tema “Hentikan Polusi Plastik”, yang bertujuan meningkatkan kesadaran global akan bahaya pencemaran plastik bagi lingkungan dan mendorong aksi nyata dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Sejalan dengan tema tersebut, kegiatan bersih-bersih juga dilakukan secara serempak di masing-masing fakultas di Itera.
Aksi ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang dilaksanakan serentak oleh berbagai instansi pemerintah, termasuk perguruan tinggi, sesuai dengan Surat Menteri Lingkungan Hidup Nomor S.331/A/E/PFL-6-1/B/05/2025.
Peringatan tahun ini mengusung tema “Hentikan Polusi Plastik”, yang bertujuan meningkatkan kesadaran global akan bahaya pencemaran plastik bagi lingkungan dan mendorong aksi nyata dalam pengelolaan sampah berkelanjutan.
Kepala Biro Akademik, Perencanaan, dan Umum Itera, drh. Sri Sulistiawati, M.M., dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan membersihkan lingkungan, tetapi juga mendidik sivitas akademika untuk memilah sampah. Sampah yang bernilai ekonomis disalurkan ke bank sampah, tempat pengelolaan dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), atau kepada pemulung sebagai bagian dari penerapan ekonomi sirkular.
“Khusus di Itera, kita telah memiliki pusat pengelolaan sampah terpadu, yaitu IWACI. Nantinya, seluruh sampah yang terkumpul akan diserahkan ke IWACI untuk diolah dan dimanfaatkan kembali,” ujar Sri Sulistiawati.
Ia juga mengajak seluruh sivitas akademika untuk terus menjaga kebersihan lingkungan kampus dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Itera memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam aksi ini, karena tindakan sederhana yang dilakukan secara kolektif dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan.
(Humas/Rudiyansyah)