Komitmen Dukung Publikasi Akademik, Itera Press Kembali Perpanjang Keanggotaan IKAPI hingga 2027

Komitmen Dukung Publikasi Akademik, Itera Press Kembali Perpanjang Keanggotaan IKAPI hingga 2027

  • Post author:
  • Post category:Berita
Print Friendly, PDF & Email

ITERA NEWS – Institut Teknologi Sumatera (Itera) melalui unit penerbitannya, Itera Press, resmi memperpanjang keanggotaan dalam Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) hingga 31 Maret 2027. Keanggotaan ini menjadi pengganti sertifikat sebelumnya yang telah habis masa berlakunya pada 31 Maret 2025.

Keanggotaan IKAPI merupakan syarat penting bagi penerbit perguruan tinggi, khususnya dalam mendukung penerbitan buku-buku hibah dosen. Dengan status keanggotaan ini, Itera Press tetap dapat menjalankan peran strategisnya dalam memfasilitasi publikasi akademik, baik bagi sivitas akademika Itera maupun masyarakat umum.

“Itera Press berkomitmen untuk terus mendorong budaya menulis dan menerbitkan karya ilmiah. Kami ingin memastikan setiap buku yang diterbitkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki legalitas dan jangkauan yang luas,” ujar perwakilan Itera Press, Doni Alfaruqy, S.Pd., M.Pd.

Itera Press berkomitmen untuk terus mendorong budaya menulis dan menerbitkan karya ilmiah. Kami ingin memastikan setiap buku yang diterbitkan tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki legalitas dan jangkauan yang luas

Doni juga menyampaikan, hingga Mei 2025, Itera Press telah menerbitkan 416 buku ber-ISBN. Menariknya, karya-karya tersebut tak hanya berasal dari dosen dan mahasiswa Itera, tetapi juga dari penulis-penulis lain di berbagai wilayah Indonesia.

Guna memperluas aksesibilitas dan meningkatkan daya saing publikasi, Itera Press juga aktif mengajukan tiga jenis ISBN sekaligus untuk setiap buku, yaitu ISBN cetak, serta ISBN elektronik dalam format PDF dan ePUB. Strategi ini memungkinkan dosen untuk memperoleh nilai tambahan dalam Science and Technology Index (SINTA), bahkan hingga tiga kali lipat.

Langkah ini mempertegas peran Itera Press sebagai penerbit akademik yang tak hanya memfasilitasi, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah nasional. (Rilis/Humas)