ITERA NEWS — Menjawab tantangan penyebaran informasi di era kecerdasan buatan, Unit Penunjang Akademik (UPA) Bahasa Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar lokakarya bertajuk “Bahasa di Persimpangan Teknologi: Literasi Digital, Kecerdasan Buatan & Tanggung Jawab Informasi”, Jumat, 16 Mei 2025, di Gedung Kuliah Umum 1 Itera.
Kepala UPA Bahasa Itera, Hafiz Budi Firmansyah, S.Kom., M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya kemampuan menyaring informasi agar tidak mudah terjebak oleh hoaks di tengah derasnya arus informasi digital.
“Di era digital, setiap individu bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi yang benar. Kemampuan literasi digital harus terus ditingkatkan, termasuk membedakan mana informasi yang akurat dan mana yang menyesatkan,” ujar Hafiz.
Lokakarya menghadirkan dua narasumber dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Yoga Pratama, S.Hub. Int., selaku Plh Koordinator Wilayah Mafindo Lampung, memaparkan peran Mafindo dalam memberantas hoaks serta mengedukasi masyarakat mengenai dampak buruk penyebaran informasi palsu. Ia juga memaparkan sejumlah kasus nyata penyebaran hoaks yang merugikan publik.
Di era digital, setiap individu bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi yang benar. Kemampuan literasi digital harus terus ditingkatkan, termasuk membedakan mana informasi yang akurat dan mana yang menyesatkan
Narasumber kedua, Heni Mulyati, M.Pd., selaku Presidium Komite Edukasi Mafindo, mengajak peserta untuk membiasakan diri melakukan fact-checking sebelum membagikan informasi. Ia memperkenalkan situs resmi Mafindo (https://mafindo.or.id) yang dapat digunakan untuk memverifikasi informasi, baik berupa teks maupun foto.
Kegiatan dipandu oleh dosen Itera, Doni Alfaruqy, M.Pd., dan diikuti oleh sekitar 40 peserta yang terdiri dari mahasiswa, tenaga kependidikan, serta dosen. Diskusi berlangsung interaktif, dengan sejumlah peserta mengajukan pertanyaan terkait praktik literasi digital di lingkungan akademik dan masyarakat.
Lokakarya ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun budaya informasi yang bertanggung jawab di lingkungan Itera, serta mendorong sivitas akademika untuk menjadi agen literasi digital di tengah tantangan era teknologi dan kecerdasan buatan. (Rilis/Humas)