ITERA NEWS – Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (FTIK) Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar konferensi internasional bertajuk International Conference on Infrastructure and Technology for Regional Advancement (ICITERA) 2024. Acara yang berlangsung pada 6-7 Desember 2024 di Hotel Novotel, Bandar Lampung, ini mengusung tema inovasi teknologi berkelanjutan untuk masa depan.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, diantaranya Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Itera, Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si., Wakil Rektor Universitas Hindu Indonesia (UNHI), Dr. I Komang Gede Santhyasa, S.T., M.T., dan Dekan FTIK Itera, Ir. Arif Rohman, S.T., M.T. Para pembicara utama berasal dari berbagai institusi ternama, seperti Prof. Dr. Walter Timo de Vries (Technical University Munich, Jerman), Prof. Shih-Huang Chan (National Central University, Taiwan), dan beberapa akademisi lainnya dari dalam dan luar negeri.
Ketua pelaksana, Dr. Eng. Mustarakh Gelfi, S.T., M.T., menjelaskan bahwa konferensi ini diselenggarakan dengan metode hibrid untuk menjangkau peserta secara global. “ICITERA bertujuan untuk menyatukan pemikiran dari berbagai ahli guna mencari solusi atas permasalahan infrastruktur dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat di masa depan,” ujar Dr. Gelfi.
Para pembicara utama berasal dari berbagai institusi ternama, seperti Prof. Dr. Walter Timo de Vries (Technical University Munich, Jerman), Prof. Shih-Huang Chan (National Central University, Taiwan), dan beberapa akademisi lainnya dari dalam dan luar negeri.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Eng. Khairurrijal memperkenalkan budaya lokal Lampung melalui salam khas “Tabikpun” kepada para tamu undangan dari dalam dan luar negeri. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan pertukaran ide selama konferensi. “Kami berharap dari paparan penelitian para pembicara, kita bisa bersama-sama memecahkan tantangan global melalui inovasi teknologi,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. I Komang Gede Santhyasa dari UNHI menyoroti pentingnya pengembangan sains yang terintegrasi dengan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur berbasis teknologi inovatif yang berakar pada budaya lokal dapat menjadi solusi berkelanjutan. “Kami mengundang semua peserta untuk menjalin kemitraan dalam membangun masa depan yang lebih baik,” katanya.
Konferensi ini diharapkan menjadi wadah kolaborasi antarpeneliti, akademisi, dan praktisi dalam menemukan terobosan baru yang dapat diterapkan di berbagai bidang, termasuk infrastruktur, teknologi informasi, dan pengelolaan wilayah berbasis lingkungan.
Penulis: Muhammad Ilham (Teknik Industri)