ITERA NEWS. Kolaborasi tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) dari Program Studi Teknik Industri dan Teknik Material berhasil menggagas social entrepreneur berbasis digital yaitu website AdaSampah. Produk Social entrepreneur AdaSampah lolos dalam program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XV yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang diikuti oleh seluruh kampus yang ada di Indonesia. KMI Expo XV P2MW 2024 akan diselenggarakan di Kota Kendari 23 – 25 Oktober 2024.
Tim penggagas usaha sosial AdaSampah yaitu Najwa Muthmainnah (Teknik Industri), Danny Dermawan (Teknik Industri), Selvia Marani (Teknik Industri), Muhammad Ramadhan Al Mubarok (Teknik Material). Mereka merancang project tersebut di bawah bimbingan dosen Hersa Dwi Yanuarso, S.T., M.T., hingga membawa harum Itera di kancah nasional.
Najwa Muthmainnah (Teknik Industri), salah satu mahasiswa menyampaikan, ada tiga pilar utama yang di usung tim AdaSampah yaitu empowering, sustainable, dan connect. Laman AdaSampah dibangun dengan tujuan meningkatkan kesadaran pentingnya pengolahan sampah dengan berbagai layanan yang ditawarkan melalui platform digital. Melalui laman ini, pengguna dapat menukarkan sampah yang dikumpulkan menjadi uang, sekaligus membantu mengurangi penyebaran sampah.
Tidak hanya sebatas website, Najwa menambahkan, salah satu unggulan dari inovasi AdaSampah ini juga memberikan sistem layanan antar-jemput bagi orang yang ingin menjual sampah. Pelayanan ini memberikan kemudahan pengguna jasa tanpa perlu repot mengantarkan sampah sendiri.
Salah satu unggulan dari inovasi AdaSampah ini juga memberikan sistem layanan antar-jemput bagi orang yang ingin menjual sampah. Pelayanan ini memberikan kemudahan pengguna jasa tanpa perlu repot mengantarkan sampah sendiri.
“Kami memutuskan untuk berinovasi dengan membuat “AdaSampah” karena melihat dua masalah utama pertama, banyak mahasiswa kesulitan mencari tambahan pemasukan, sementara biaya hidup terus meningkat,” ujar Najwa.
Selain itu, menurut Najwa, masalah sampah yang sering menumpuk, dibakar, atau dibuang sembarangan di sekitar kampus, menjadi salah satu pendorong mereka menggagas usaha tersebut.
Meski telah lolos di program Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia, akan tetapi, menurut Najwa Website AdaSampah perlunya pengembangan terus menerus untuk menyempurnakan program. Meskipun menurut dia, kendala utamanya adalah membangun brand awareness.
Selain itu, jenis usaha ini juga perlu menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat agar lebih efektif dan relevan. Sehingga akan banyak masyarakat yang tertarik menggunakan website AdaSampah, dan mau tergerak untuk bersama-sama menuntaskan permasalahan sampah.
Penulis : Muhammad Ilham (Teknik Industri)